Wali
Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak patah arang atas pengumuman
hasil uji emisi Mobil Esemka Rajawali yang dinyatakan gagal. Kegagalan
itu, bagi Jokowi, bukanlah akhir dari segala-galanya.
"Ndak apa-apa kalau sekerang gagal.
Kita coba lagi, kita minta diuji
lagi sambil kita perbaiki apa kekurangannya. Mewujudkan sesuatu untuk
kebanggaan bangsa dan negara harus terus optimis ," kata Jokowi kepada
Tribunnews, Kamis (01/03/2012).
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Lingkungan Hidup belum meloloskan
uji emisi, mobil tersebut juga belum lolos uji tipe. Kepala Pusat
Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan,
uji emisi yang dilakukan beberapa waktu lalu masih belum memenuhi
standar.
Standar emisi untuk mobil baru harusnya membuang karbondioksida (CO)
dengan 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram/km. Namun mobil Esemka
Rajawali emisi pembuangannya masih cukup tinggi yaitu CO-nya 11,63
gram/km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram/km.
"Kami menyarankan perbaikan kinerja emisi gas buangnya. Standar ini
diatur dalam Kepmen KLHJ No.04/2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
untuk Kendaraan Bermotor Tipe Baru," ujarnya.
Dia menjelaskan, tidak ada batas waktu perbaikan, merek bisa
menggunakan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan
Bermotor.
Jokowi menambahkan, kegagalan uji emisi yang pertama, dijadikan
pemacu semangat untuk memperbaiki, menyempurnakan Esemka Rajawali agar
mendapat restu, lolos uji emisi dan dapat dipasarkan secara masal.
"Kan, yang perlu disempurnakan juga tidak banyak. Jadi, tak usahlah
berkecil hati, tetap optimis. Saya akan jelaskan kepada anak-anak nanti
(pembuat mobil Esemka Rajawali) mengapa uji emisi gagal secara baik.
Pastinya, kegagalan ini harus menjadi pemacu semangat," ujar Jokowi.
Tribunnews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar