Inden yang cukup lama tersebut dikarenakan kuota si banteng dari Italia tersebut untuk Indonesia masih terbilang kecil, yakni hanya 6-8 unit per tahun.
Padahal permintaan mobil tersebut meski dijual dengan harga tinggi, yakni US$ 1,088 juta atau sekitar Rp 9,7 miliar ini berada di atas angka tadi.
"Kalau pesan Aventador tahun ini, indennya bisa sampai 2014," kata Brand Manager Lamborghini Jakarta Jimmy Rianto di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta (6/2/2012).
"Sebagai catatan, untuk Aventador yang dikirim tahun ini merupakan Aventador yang sudah dipesan sejak 2010 lalu, jadi memang menunggunya agak lama karena mobil ini adalah mahakarya yang dibuat handmade," tambah COO Lamborghini Jakarta Endi Kusumo.
"Sebenarnya permintaan mobil ini cukup tinggi hanya terbentur kuota dari pabrik. Di 2010 itu saja sudah ada yang berani deposit uang untuk inden mobil ini. Padahal ketika itu mobil ini belum diluncurkan dan tampangnya, mesin, spesifikasi dan performa belum ketahuan," papar Endi.
Untuk wilayah penyebaran Lamborghini, Jimmy mengatakan selama kiprah 3 tahun Lamborghini Jakarta di Indonesia, sudah lebih dari 20 unit Lamborghini berbagai jenis dikirimkan.
"90 persennya untuk konsumen Jakarta, 10 persen konsumen di Bandung dan ada 1-2 di Surabaya," tandasnya.
"Ini adalah mahakarya. Ya, seperti rumah, kalau mau buat rumah indah itu perlu waktu, tidak bisa cepat seperti rumah biasa. Karena itu, inden Aventador agak lama dan kami yakin konsumen mengerti," pungkas Endi.
( syu / ddn )
detikoto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar